Allah memberi pintu-pintu
amal sholeh bagi para hamba-Nya begitu banyak. Salah satu pintu amal sholeh itu
adalah dengan cara bersedekah. Hanya saja, manusia yang memperoleh kesempatan
beramal sholeh tersebut, tidak semuanya menggunakan kesempatan emas ini.
Padahal banyak ayat dalam Al Qur’an secara jelas telah menyampaikan keutamaan
sedekah (infaq). Salah satunya adalah dalam QS. Al Baqoroh ayat 261:
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka pada jalan Allah, adalah
seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada tiap tangkai tumbuh seratus
biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang disukai-Nya, dan Allah Maha Luas
karunia-Nya dan Maha Mengetahui.”
Sekalipun Allah telah
berjanji akan melipatgandakan setiap kebaikan yang dilakukan manusia, namun tak
banyak manusia yang tertarik. Bahkan ketika mereka mendengar ayat-ayat semacam
ini, mereka menjadikan jari-jari mereka untuk menutupi telinganya. Berat
rasanya mengeluarkan apa yang telah Allah berikan kepada mereka. Tidak sedikit
diantaranya menganggap kekayaan itu akan menjadikannya kekal. Padahal
sekali-kali tidak! Justru sikap mereka yang demikian akan menjerumuskan mereka,
menyiksanya dalam perasaan yang serba kurang dan melelahkan.
Karena itu ada baiknya kita menyimak
beberapa hal yang terkait dengan sedekah. Semoga dengan pengetahuan tersebut
kita menjadi orang yang tidak memegang harta kita dengan kuat-kuat. Sehingga
terasa ringan bagi kita untuk menginfakkannya di jalan Allah.
Fadhilah sedekah
Sedekah akan
memberikan kebaikan kepada manusia yang melakukannya. Kebaikan itu antara lain:
- Mendapat pahala dari Allah. Terkait dengan hal ini Allah berfirman: “Berimanlah kamu kepada Allah dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya. Maka orang-orang yang beriman diantara kamu dan yang menginfakkan hartanya di jalan Allah memperoleh pahala yang besar.” (Al Hadid: 7). Tentunya, pahala tersebut terserah kepada Allah. Apakah Allah akan memberikan pahalanya di dunia atau di akhirat. Bahkan bisa jadi Allah akan memberinya pahala di dunia dan akhirat.
- Memadamkan murka Allah dan menolak balak. Allah adalah pemberi rizqi kepada manusia dan makhluq semuanya. Dengan pemberian itu Allah hendak menguji hamba-Nya, apakah termasuk orang yang bersyukur ataukah kufur. Jika Allah melihat hamba-Nya mau berbagi dengan hamba Allah yang lain, tentu Allah sangat menyenanginya dan tidak akan murka kepada orang tersebut. Rosulullah bersabda: “ Sesungguhnya sedekah itu memadamkan kemurkaan Allah, dan menolak akibat jelek (HR. Turmudzi). Berbeda sekali dengan orang yang kikir. Rosulullah menggambarkan orang yang kikir dan orang yang dermawan itu dengan dua orang yang masing-masing memiliki jubah. Orang yang dermawan terus-menerus memberi dan menginfakkan hartanya, sehingga jubah yang ia pakai terus melebar, demikian pula baju perangnya yang terbuat dari besi, sehingga bekas-bekas telapak kakinya terhapus. Sementara itu orang yang kikir terlalu kuat memegang hartanya dan semakin hari semakin berkurang sehingga menjepitnya dan semakin menyempit hingga jiwanya tersendat .
- Menambah panjang umur. Rosulullah bersabda: “Sedekah seorang muslim itu akan menambah panjang umurnya, menolak balak, dan dilenyapkan Allah dengannya takabur dan angkuh.“
- Dido’akan para malaikat. Rosulullah bersabda: “Tiada satu haripun dimana hamba bangun pagi-pagi, kecuali dua orang malaikat turun ke bumi lalu salah satu akan berdo’a: ‘Ya Allah, berilah gantinya kepada orang yang bersedekah”, Sementara yang lain berdo’a: ‘Ya Allah, datangkanlah kerusakan pada orang yang bakhil.” (HR. Muslim)
Macam-macam sedekah
Sedekah ada bermacam-macam.
Karena saking banyaknya macam sedekah, hingga Rosulullah sangat menganjurkan
ummatnya untuk selalu bersedekah. Rosul bersabda: “Setiap diri diwajibkan
bersedekah pada tiap hari dimana terbit padanya matahari. Diantaranya, jika ia mendamaikan
diantara dua orang yang bermusuhan dengan adil, itu adalah sedekah. Bila ia
menolong seseorang untuk menaiki binatang tunggangannya, berarti sedekah, dan
mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraan, itu juga sedekah, menyingkirkan
rintangan dari jalan adalah sedekah, dan setiap langkah yang dilakukan
seseorang untuk mengerjakan sholat adalah sedekah (HR. Ahmad)
Dalam haditsnya yang lain
Rosul bersabda: “Siapa yang sanggup diantaramu menjaga dirinya dari api neraka,
hendaklah ia bersedekah, walau hanya dengan sebelah buah kurma. Dan siapa yang
tidak punya, maka hendaklah dengan mengucapkan perkataan yang baik. “ (HR.
Ahmad dan Muslim)
Menanam sesuatu yang
bermanfaat bagi orang lain juga sedekah. Rosul bersabda: “Tidak sebatang
pohonpun yang ditanam oleh seorang muslim, begitupun tidak satu tanaman pun
yang tumbuh karena usahanya, hingga dimakan orang hasilnya, dan tidak seekor
hewan pun, serta tidak sesuatupun, kecuali akan menjadi sedekah baginya. “ (HR.
Bukhori)
Membanyakkan sedekah di bulan Romadhon
Bulan Romadhon adalah bulan
yang mulia. Padanya terdapat banyak kemuliaan. Allah berjanji akan
melipatgandakan pahala bagi orang yang beramal sholeh, termasuk di dalamnya
sedekah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas oleh Bukhori:
“Adalah Nabi Saw. Orang yang sangat dermawan dalam memberikan kebaikan. Dan
lebih besar kedermawanannya bila berada di bulan Romadhon, karena Jibril biasa
menemui beliau pada setiap malam Romadhan sampai habis bulan. Rosulullah
menyodorkan al Qur’an padanya. Dan ketika Jibril menemuinya, beliau sangat
besar kedermawanannya dalam memberikan kebaikan (sehingga melebihi) angin yang
bertiup.” (HR. Bukhori)
Selagi Romadhon masih di
hadapan kita maka banyak-banyaklah bersedekah agar Allah memberi tambahan
ketaqwaan kepada kita.
Jangan membatalkan sedekah
Sedekah sama dengan ibadah
yang lainnya. Ia bisa batal sebagaimana batalnya sholat dan puasa. Adapun
perkara yang membatalkan sedekah ada dua, yaitu: menyebut-nyebut sedekahnya
tersebut dan menyakiti hati orang yang diberi sedekah. Hal ini didasarkan pada
firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu batalkan sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti hati orang yang diberi, seperti halnya
orang yang memberikan hartanya karena riya’ kepada manusia.” (Al Baqoroh : 264).
Dalam sebuah hadits,
Rosulullah bersabda: “Ada tiga golongan
manusia yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak
akan dipandang dan tidak akan dihargainya, serta bagi mereka disediakan siksa
yang pedih. Abu Dzar berkata: “Sungguh malang dan merugilah mereka!. Siapakah
mereka itu ya, Rosulullah? “ Ujar nabi “Orang yang menjela-jelakan pakaiannya
karena bangga, orang yang menyebut-nyebut pemberiannya, dan orang yang menawar-nawarkan
barang dagangannya dengan sumpah palsu.”
Renungan
Dari uraian di atas kita
telah mengetahui beberapa keutamaan sedekah. Darinya kita juga mengetahui jalan
mana saja yang bisa kita tempuh untuk bersedekah. Ternyata pintu-pintu sedekah
yang Allah buka demikian banyak dan lebar. Apakah kita masih ragu terhadap
janji dan ancaman Allah? Masihkah ada pikiran dalam diri kita bahwa menimbun harta
akan membuat si penimbunnya menjadi kekal? Apakah jika kita menginfakkan harta
kita, akan mendekatkan kita kepada kematian? Tidak. Semua itu tidak benar!
Ingatlah firman Allah: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu.
(Al Isro’: 29)
Belenggu yang mengikat jiwa
adalah bagian dari belenggu yang mengikat tangan. Orang-orang yang kikir adalah
orang yang paling sesak dadanya jika diajak berinfaq. Mereka adalah orang yang
kikir atas karunia Allah. Seandainya mereka mengetahui apa yang mereka berikan kepada
orang lain akan mendatangkan kebahagiaan niscaya mereka akan berebut untuk melakukan
kebaikan ini. Allahu a’lam!
Posting Komentar